Pesta pasti berakhir, kerja di proyek pada masanya akan berlalu pula. Umur semakin beranjak tua sementara banyak orang gelisah membayangkan kehidupan setelah purna tugas nantinya. Seorang kawan bertanya: kerja dimanakah gerangan anda sekarang ? " masih di proyek mas", o lala masih ngikut orang to, ujarnya ziniz. Uang memang bukan segalanya, tapi tanpa uang kita juga sulit untuk melakukan segalanya. Banyak karyawan yang sudah mulai menabung selagi masih bekerja untuk persiapan hidup di masa tua. Ada yang beli kambing dan sapi untuk "digaduhkan", beternak sengon untuk diperjual belikan. Ada pula yang bisnis sampingan jual beli batu permata, kalung2 dan sebagainya2. Dibawah ini ada cerita bagaimana seorang tukang becak yang mampu mencapai kebebasan finansial hanya dalam waktu kurang dari lima tahun saja.
TUKANG BECAK tamatan SD yang sudah mencapai “financial freedom” setelah bekerja hanya lebih kurang 5 tahun saja, dgn “passive income” Rp.9 juta/bulan!!!
Becak ke-1 :
==> Seorang tukang becak memiliki becak motor dengan penghasilan bersih Rp. 60,000/hari (bekerja dari pagi hingga larut malam) Biaya hidupnya sekitar Rp.30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabung Rp.30,000/hari. Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang harganya Rp.12 juta/unit.
Becak Ke-2 :
==> Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari. Sementara ia tetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp 60,000/hari. Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.
Becak Ke-3 :
==> Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.
Becak Ke-4 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-5 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-6 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-7 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-8 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-9 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-10 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak baru lagi.
Setelah becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becak pertamanya ke orang lain. Ia lalu menggaji seorang “mandor” untuk mengurusi ke-10 becak- nya. Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp. 300,000/hari, atau Rp. 9 juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor). Jika ditotal semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.
Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari sebuah bisnis. Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti dalam ilustrasi), sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan bisa terjadi. Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu? Mungkin 1 banding 10 juta. Tetapi ADA. Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur hidupnya dan terus hidup susah? Buanyyaaak sekali.
Sekarang bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan kesibukan mencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan…
THINK OUT OF THE BOX.
Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi. Kunci kesuksesannya terletak pada “duplikasi”. Ini rahasianya : “Jalankan bisnis yang mudah diduplikasikan, dan tidak perlu keterlibatan kita secara penuh dalam bisnis tsb.” Contoh : Ikuti bisnis franchise yang berpotensi, beli asset lalu sewakan asset tsb, dst.
KUNCI UTAMA LAINNYA adalah :
Hidup hemat pada awalnya untuk menabung, uang tabungan di-investasikan untuk menghasilkan uang, lakukan terus berulang2, setelah penghasilannya sudah cukup besar, barulah hidup bersenang2.
Mari berhitung matematika …
Jika Anda diberikan 2 option kontrak kerja / kontrak bisnis berikut ini, mana yang Anda pilih?
1). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan/ bulan Rp.100 juta.
2). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan di bulan pertama cuma
Rp. 1000, tapi berlipat dua setiap bulan.
Pilih mana ????
Jawabannya :
Option I : Penghasilan Rp. 100 juta/bln x 24 bln = Rp.2,4 Milyar
Option II :
Bulan ke-1 : Rp. 1000
Bulan ke-2 : Rp. 2000
Bulan ke-3 : Rp. 4000
Bulan ke-4 : Rp. 8000
Bulan ke-5 : Rp. 16.000
Bulan ke-6 : Rp. 32.000
Bulan ke-7 : Rp. 64.000
Bulan ke-8 : Rp. 128.000
Bulan ke-9 : Rp. 256.000
Bulan ke-10: Rp. 512.000
Bulan ke-11: Rp. 1.024.000
Bulan ke-12: Rp. 2 juta
Bulan ke-13: Rp. 4 juta
Bulan ke-14: Rp. 8 juta
Bulan ke-15: Rp. 16 juta
Bulan ke-16: Rp. 32 juta
Bulan ke-17: Rp. 64 juta
Bulan ke-18: Rp. 128 juta
Bulan ke-19: Rp. 256 juta
Bulan ke-20: Rp. 512 juta
Bulan ke-21: Rp. 1 milyar
Bulan ke-22: Rp. 2 milyar
Bulan ke-23: Rp. 4 milyar
Bulan ke-24: Rp. 8 milyar
Jika Anda pilih option I, Anda kecolongan hampir 6 MILYAR!!! Kita hanya diajari oleh guru di sekolah tentang teori2 Albert Eintein seperti rumus kekuatan bom atom spt “E=MC2″, dst. Tetapi tidak diajarkan bahwa “kekuatan duplikasi” juga dikagumi oleh Albert Eintein, ilmuwan paling cemerlang abad 20, ia mengatakan “Kekuatan duplikasi adalah keajaiban dunia ke delapan.”
FINANCIAL FREEDOM ALA HOWARD SCHULTZ (pemilik Starbucks) Bayangkan seorang pengusaha jenius sekaliber Schultz (ia baru dijuluki pengusaha jenius setelah sukses, tetapi saat pertama kali menawarkan ide bisnis menjual segelas kopi seharga puluhan ribu rupiah, ia diteriakin GILA dan ditolak ratusan orang). Ia mampu mengubah produk komoditas murah (kopi) menjadi produk eksklusif (customer-experience) berharga luar biasa mahal. Ia pandai pula mendapatkan dana segar nan murah melalui GO PUBLIC. Ia pandai pula memanfaatkan media sebagai “public relation” untuk mempromosikan Starbucks. Ia pandai pula membangun partnership dgn perusahaan global seperti Pepsi, dst. Hasilnya LUAR BIASA. Dengan kekuatan “KONSEP DUPLIKASI”, kedai kopi pertama yang dibangun Schultz tahun 1985, menjelma menjadi lebih dari 10,000 toko di tahun 2006, tersebar di seluruh dunia. Dan terus berlipat GANDA setiap tahun sampai sekarang…. . Schultz lalu memutuskan untuk PENSIUN. Di tahun 2000, ia menggaji seorang “mandor” utk mengurus jaringan Starbucks nya di seluruh dunia. Tentu saja sang mandor disebut dengan istilah keren “CEO” bernama Orin C. Smith. Baik sang TUKANG BECAK maupun SCHULTZ sama2 mencapai “financial freedom”. Yang satu pencapaiannya hanya kelas regional, yang satu lagi kelas dunia…… Sedangkan milyaran penduduk dunia tidak pernah mencapai “financial
freedom” walaupun hanya di kelas regional saja….
Bila sang TUKANG BECAK tamatan SD mampu melakukannya, seorang tamatan S1 secara logika pasti bisa melakukannya dengan hasil 3 kali lipat lebih banyak (SD ke S1 kan ada 3 tahap, yakni SMP, SMU, baru Universitas). Mari kita ambil hikmahnya. Seandainya salah satu dari kita bisa memanfaatkan hikmah tsb dgn TAKE ACTION, semoga financial freedom bisa tercapai dalam 5 tahun mendatang… .
(Bersambung ke... Kebebasan Finansial ala Abang Bakso) :)
Sumber : diambil dari
Facebook Mba Riris